Aris (48), salah seorang
peserta budidaya cacing sutra, Rabu (4/6) mengatakan, kebutuhan pakan
lele di daearha ini dirasakan masih kurang, sehingga banyak di pasok
dari luar daerah dan itu pun belum mencukupi. "Budidaya cacing sutra ini
baru dimulai sekitar setahun lalu di desa ini," jelas Aris (48), salah
seorang diantara budidaya cacing sutra di Desa Medari Kecamatan
Ngadirejo, Rabu (04/06/2014).
Ia mengaku tertarik a dari
banyaknya warga yang mencari cacing guna pakan ikan, terutama ikan lele.
Lalu, katanya, sejumlah warga belajar ternak cacing di Bulu,
Temanggung. Setelah cukup mahir, mereka membuat ternak sendiri apalagi
media untuk peternakan cacing sutra di desa Medari, Ngadirejo cukup
tersedia seperi lahan dan air.
Sedangkan bibitnya, kata Aris,
pertama kali mencari di areal persawahan desa setempat. Semula bibit
cacing itu hanya satu gelas ( 1 liter) saja, kemudian berkembang menjadi
banyak. "Saat ini setiap hari mampu menghasilkan 4-5 liter cacing
sutra, dengan harga Rp 7.000 perliter," jelas Aris lagi.
Warga Desa Medari Kecamatan Ngadirejo, Temanggung
mulai berminat untuk membudidayakan cacing sutra yang diperuntukkan
pakan ikan (lele). Cacing sutra ini memiliki nilai ekonomi yang lumayan
karena digunakan sebagai pakan ikan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar