Selasa, 19 Mei 2015

Budidaya Cacing Sutra dari Limbah Kolam Lele


Boyolali – Limbah air kolam lele selama ini sering dikeluhkan warga karena baunya. Namun di tangan salah satu warga di Kampung Lele, Tegalrejo, Sawit, Boyolali, air limbah kolam lele ini bisa menghasilkan omset jutaan rupiah
Tomi Pamuji (38), salah satu warga yang saat ini sedang membudidayakan cacing sutra dengan memanfaatkan limbah air kolam lele. Awalnya, masyarakat banyak yang mengeluhkan bau dari limbah air kolam lele.
Selain itu, menurut cerita Tomi, dirinya saat itu melihat warga lain yang mencari cacing sutra di selokan. Setelah dicek, ternyata limbah air kolam lele merupakan bahan baku cacing sutra.
“Dari situlah saya kemudian mulai mengembangkan budidaya cacing sutra, apalagi saat itu saya bangkrut sebagai ternak lele,” cerita Tomi ditemui di kolam cacing sutra, Kamis (24/4).
Budidaya cacing sutra sendiri sangat mudah. Air bekas limbah kolam lele yang dibuang, diendapkan dalam kolam selama sepekan. Setelah sepekan itulah, cacing sutra siap dipanen. Untuk satu kolam, panen bisa dilakukan dalam sehari 40 hingga 50 kali. Sementara untuk takaran menggunakan kaleng susu ukuran 300 ml, perkaleng cacing sutra dijual seharga Rp 4.000.
“Omsetnya sudah lumayan, sekarang sampai kewalahan melayani pembeli,” ungkap Tomi. Cacing sutra digunakan untuk pakan ikan,

Tidak ada komentar:

Posting Komentar